BELAJAR PINTAR

Rabu, 07 Agustus 2019

FISIOGRAFI JAWA TIMUR


Fisografi Jawa Timur dapat dibedakan menjadi 7 zona dari selatan ke utara yaitu sebagai berikut:

a.Pegunungan Selatan
Pada zona ini batuan pembentuknya terdiri atas siliklastik, volkaniklastik, volkanik , dan batuan karbonat. (Buranda, 2015) Antara sebelah timur parangtritis sampai teluk popoh, pegunungan selatan di bagi menjadi 3 bagian yaitu:

1.Gunung sewu (sebelah selatan),terdiri dari batu gamping berumur miosen tengah. Maka perkembangan topografi karst dengan kenampakan permukaan berupa dolina-dolina yang dipisahkan oleh bukit-bukit yang terlihat dari jauh agak membulat yang disebut kubah kapur, dan sungai bawah permukaan.
2. Basin wonosari dan baturetno (tengah), basin wonosari disuga dahulu merupakan laguna yang terisi dengan endapan gamping, dolomit, dan bahan vulkanis. Di sebelah timur basin wonosari terdapat basin baturetno. Pada mulanya aliran sungai di baturetno mengarah ke selatan, tetapi pada pleistosen akhir terjadi pelengkungan kebawah membentuk basin beturetno menyababkan aliran tidak menuju ke selatan lagi melainkan menerobos kebarat dan selanjutnya ke utara menjadi hulu sungai bengawan solo.
3. Pengunungan baturagung, panggung, popoh range (utara), merupakan pegunungan terjal yang sisi utaranya berupa escarpment. Terdapat pula patahan di baturagung sebelah utara parangtritis. Sebelah timur teluk popoh, escarpment yang membatasi pegunungan selatan dengan zone solo.

b. Zona Solo
(Buranda, 2015) zona solo merupakan depresi yang ditumbuhi oleh vulkan-vulkan kuarter. Pada zona solo terbagi menjadi 3 zona yaitu sub-zone blitar yang dimana sub-zone ini membatasi pegunungan selatan dengan vulkan-vulkan di depresi tengah, solo sensu stricto yang merupakan zona vulkan-vulkan kuarter, sub-zone ngawi yang merupakan depresi yang membetasi vulkan-vulkan di depresi tengah dengan pegunungan kendeng.

c. Zona kendeng ridge
Jalur Kendeng batuan pembentuknya terdiri atas Sekuen dari volkanogenik dan sedimen pelagik.
Kendeng ridge dapat di bagi menjadi tiga bagian yaitu:
1.      Kendeng barat/awal (ungaran-lembah transversal sebelah utara ngawi).
2.      Kendeng tengah (utara ngawi-jombang).
3.      Kendeng timur (jombang-mendekati surabaya).
Berdasarkan penelitian Van Bemmelen disimpulkan bahwa pegunungan kendeng telah mengalami pelipatan dan pengangkatan sebanyak tiga kali, yaitu pelipatan yang berkaitan dengan collapse yang dialami geantiklin jawa, vulkan-vulkan di zona solo, dan pengangkatan karena dorongan magma dari dalam.

d. Zona Depresi Randublatung
Zona ini merupakan depresi yang memisahkan kendeng ridge dan perbukitan rembang. Di sebelah timur depresi randublatung terdapat lipatan, lipatan yang terjadi dikarenakan tekanan dari perbukitan rembang atau dari kendeng ridge.

e.  Zona Perbukitan Rembang
Zona yang dapat diteruskan ke pulau Madurabatuan pembentuknya terdiri atas endapan laut dangkal , sedimen klastik , dan batuan karbonat. Pada zona ini juga terdapat patahan yang dinamakan Rembang High dan banyak lipatan yang berarah timur-barat. Pada plio-pleistosen menghasilkan gaya kompresif ke utara sehingga di beberapa tempat pelipatan di sebelah selatan rembang menunjukkan arah pelipatan keutara.

f. Zona Depresi Semarang-Rembang
Perbukitan rembang dibatasi kearah barat laut oleh suatu depresi yang membentang dari semarang ke rembang. Depresi ini telah ada sejak neogen, yang kemudian pada akhir kuarter depresi ini berubah menjadi selat yang memisahkan gunung muris dari pulau jawa. Endapan-endapan depresi ini masih muda, baru abad 15 menjadi daratan.

g. Kempleks Gunung Muria
Gunung muria berumur pleistosen awal yang sekarang telah padam dan puncaknya pecah-pecah membentuk sektor graben. Kuiper telah mengumpulkan beberapa sampel batuan di kawah rahtawu, ternyata ada batuan sedimen berupa liat, marl dan limestone. Kondisi demikian menunjukkan bahwa dasar dari gunung muria terdiri dari lapisan sedimen klastis berumur neogen.

Di kaki tenggara kompleks gunung muria dijumpai suatu dome yang dikenal dengan nama gunung patihayan. Batuan inti dome ini telah tersingkap sedimen marine yang kemudian tertutup dengan breksi yang mengandung leusite setebal 300m dan selanjutnya tertutup lagi oleh lahar dari gunung muria.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar